Selasa, 12 Juli 2011

TEKA - TEKI

Selama ini manusia selalu bersyarat untuk dapat menghargai semua bentuk kehidupan. Mereka harus memperhatikan latar belakang dan berbagai macam persyaratan lainnya. Contoh : Jika ada seorang gelandangan atau seorang pemulung sampah menyampaikan ayat - ayat agama dari kitab suci tertentu, biasanya orang lain akan mudah bersikap masa bodoh terhadap omongannya, bahkan mungkin tidak mau mempercayainya. Namun jika apa yang di sampaikan oleh pemulung sampah atau gelandangan tadi disampaikan oleh seorang pemuka agama yang penampilannya agamis, maka secara otomatis orang lain sangat menghargai dan mudah mempercayai apa yang disampaikannya tersebut, padahal apa yang di sampaikan oleh pemuka agama tersebut sama persis dengan apa yang disampaikan oleh gelandangan atau pun pemulung sampah tersebut, tetapi tanggapan dari pendengarnya bisa sangat jauh berbeda, karena yang menyampaikannya berbeda keadaan dan latar belakang lainnya, walaupun yang disampaikannya sama.

Dari kejadian yang sering terjadi tersebut membuktikan bahwa selama ini kita penuh dengan persyaratan untuk dapat menghargai orang lain.

Seorang juga sering mendapat perlakuan yang berbeda hanya karena ia kaya atau miskin. Beberapa orang sering menghormati tamunya secara berlebihan jika tamunya itu seorang yang kaya raya, namun perlakuannya sangat berbeda jika orang itu dikunjungi oleh seorang tamu yang miskin. Ada pula orang yang senang berziarah ke makam - makam para wali yang dianggap sakral, sementara makam orang yang sering berjasa dalam kehidupannya, seperti makam orang tuanya atau keluarganya, atau kerabatnya tidak pernah ia kunjungi. Dalam memperlakukan orang yang berwajah tampan atau pun cantik dengan orang yang berwajah jelek juga sangat berbeda. Kita mudah memperhatikan cara masyarakat memperlakukan orang lain dengan latar belakang yang berbeda - beda jika kita mau. Banyak sekali perbedaan perlakuan dan tanggapan atas sesuatu yang disebabkan oleh perbedaan latar belakang serta keadaan.

Senin, 04 Juli 2011

WARNA - WARNI KEHIDUPAN

WARNA - WARNI KEHIDUPAN

Pada dasarnya hampir setiap manusia memiliki keinginan yang yang dapat tersimpan di alam bawah sadarnya, keinginan inilah yang selalu mendorong manusia untuk melakukan sesuatu. Keinginan yang di anggap baik atau buruk dapat timbul jika ada faktor - faktor pendorong, masalahnya dapatkah kita mampu mengendalikan panca indra kita, agar tidak di perbudak oleh berbagai keinginan. Beberapa orang menganjurkan agar kita membuang keinginan yang tidak mungkin kita raih, di buang dari hati kita, bukan disimpan atau dipendam dalam hati, memang tidak mudah tapi bisa di lakukan. Cara lainnya berdoa kepada Tuhan dan berserah diri kepada Nya.

Terbebaskan dari belenggu harapan maka jiwa kita dapat tentram.

Keinginan yang berasal dari ego lebih sering mendominasi manusia, misalkan keinginan memiliki kendaraan mewah untuk tujuan pamer, keinginan untuk paling tampan / cantik, keinginan untuk jadi paling hebat, dan sebagainya. Keinginan - keinginan yang bersumber dari ego tersebut dapatmemudah- kan manusia jatuh ke dalam kamma / dosa tanpa mereka menyadarinya.

Menyadari bahwa hidup ini adalah seperti roda, kadang berputar di atas, kadang di samping, kadang di bawah, dan menyadari hakikat kebersamaan seluruh mahluk yang ada di alam semesta ini, akan mudah bagi manusia menepis egonya.

Kadang manusia berusaha mewujudkan keinginannya dengan cara - cara yang tidak di ridhoi oleh ajaran - ajaran agama sesuai dengan petunjuk yang ada dalam kitab - kitab suci, mereka tidak sadar bahwa cara - cara yang mereka lakukan dapat menimbulkan kamma atau dosa baru pada diri mereka, sehingga kesenangan yang mereka dapat tidak sebanding nilainya dengan penderitaan yang akan mereka tanggung pada kelahiran mereka berikutnya.